top of page

SILATURAHMI KOLEKSI KE JASA MARGA DALAM RANGKA MEMBAHAS INSIDEN MOBIL LISTRIK

Galeri KOLEKSI #10

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan teknologi dan kesadaran akan dampak lingkungan, terjadi peningkatan signifikan dalam penggunaan mobil listrik sebagai alternatif moda transportasi yang ramah lingkungan. Dalam kurun waktu 4 tahun sejak digulirkannya Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai populasi mobil Listrik yang beredar di tanah air terus bertambah dan pada akhir tahun 2023 sudah mencapai 22 ribu unit mobil dan motor Listrik sekitar 86 ribu. Pada Tahun 2024 diperkirakan jumlah mobil listrik dapat mencapai 60 ribu. 


Transisi dari mobil konvensional ke mobil listrik yang cukup pesat perlu dibarengi dengan pengetahuan yang mumpuni dari pengguna maupun para petugas dalam hal penanganan ketika terjadi insiden. Pasalnya, penanganan mobil listrik ketika terjadi kecelakaan hingga kebakaran berbeda dengan mobil berbahan bakar bensin pada umumnya, dan sampai hari ini belum ada standardisasi penangangannya, bahkan mitigasinya pun belum ada. 
Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (KOLEKSI) sebagai perkumpulan otomotif yang mawadahi para pemilik dan pengguna mobil listrik di Indonesia menginisiasi pertemuan dengan jajaran direksi PT. Jasa Marga Tbk untuk membahas isu di atas. Dalam Pertemuan tersebut, perwakilan KOLEKSI yang dipimpin oleh Arwani Hidayat selaku Ketua Umum diterima oleh Fitri Wiyanti selaku Direktur Opersaional PT. Jasa Marga Tbk beserta jajaran anak perusahaannya, diantaranya JMRB dan JMTO.


Dalam pertemuan tersebut, KOLEKSI menggagas kegiatan yang akan menambah pengetahuan dan keterampilan tidak hanya bagi pengguna dan pemilik mobil listrik, tapi juga bagi para petugas yang menangani kecelakaan mobil listrik dengan kegiatan seminar dan workshop penanganan kecelakaan mobil listrik. Direktur Operasional Jasa Marga sangat sependapat dengan isu yang digulirkan KOLEKSI dan menyampaikan kegamangan petugas di lapangan ketika ada insiden yang harus melibatkan pihak lain, seperti pertamina, KLHK dan sekarang terkait dengan listrik. Dalam diskusi juga berkembang pembicaraan mengenai penempatan charging station, waktu charging, dan manajemen perjalanan dengan mobil listrik.

bottom of page